Ujung pelangi





Kamu adalah serangga..!
Yang di ciptakan dengan energi luar biasa
Walau evolusi selama puluhan tahun
Dan polusi terus menimpa
Kamu tetap bertahan.
Tidak..?
Kamu adalah angin..!
Yang membelai dahan dahan
Dan menggoyangkan rerumputan
Tak pernah diam.
Tidak..?
Kamu adalah ksatria tak berkuda..!
Yang tak pernah mengeluh
Walau berjalan kaki menumpas musuh.
Tidak..?
Kamu adalah penggembala domba..!
Yang terus kamu hitung
Sebelum tidur telentang.
Tidak..?
Kamu itu ujung pelangi..!
Yang indah di pandang mata
Kemana kaki melangkah
Selalu tertatap juga.

Tak lagi bisa




Aku menatap langit
Melampaui titik titik bintang yang kecil
Namun aku..
Tidak lagi bisa membayangkan yang indah disuatu sana
Aku tutup mataku
Masuk dalam diriku
Namun aku..
Tak lagi bisa merasakan misteri yang dulu disana
Hari dan malamku hampa tanpa makna.

kasih







Akan kemana angin melayang
Tatkala turun senja yang muram
Kepada siapa rindu ku angankan
Dalam kelam tertahan kabut kerinduan
Kasih..
Datanglah kau berbaring di sisiku
Turun,dan berbisik tepat di bathinku
Belenggulah seluruh sukma dan tubuhku
Sampai ku menjerit dalam pelukanmu
Lalu..
Sampai dimana berarak awan
Bagi siapa mata ku pejamkan
Sabit bulan dalam ombak lautan
Dahan dahan berguguran di hati
Dan air mata menetes bergetaran.

Pantun




Hasrat hati memeluk gunung..
apa daya tangan tak sampai..
Kepala pusing pikiran bingung..
krna Jodoh tak jua sampai..

Manis rasanya buah Rambutan..
apalagi kalau dicmpr dgn coklt..
Gadis yg manis sudah kutemukan..
namun sayang berbda pangkt..

Pohon Pepaya berbuah manggis..
sungguhlah nikmat berjuta rasa..
Ingin rasanya berduaan dg seorg Gadis..
tpilah sayang isin rasanya

Membaca Qur'an di Kota Mekah..
Kotanya Indah dan Kaya raya..
drpd Pcaran lbh baik Lngsg Menikah..
tp sayang tak Punya biaya.

Angan






ku pernah angankan ribuan mimpi..
bersua..
menikmati rona kasihmu nan tulus..
jauh dari kelam berada..
ku pernah angankan ribuan mimpi..
ku bayang masa silam penuh warna..
menghiasi indah kebersamaan..
peluk hangat kasihmu terasa hingga kini..
menyeruak dalam lingkaran angan..
lalu berkecamukan tapi berarti..
meski terkadang,air mata ini..
menetes menyesali diri..
seakan hilang sudah tak berbekas..