Cahya pada sang redup

Walau seperkata tertitip usianya sendiri Nadiku,dimana seketika petromak mengirim cahaya pada sang redup Terdekap alunan nada rinduku Duhai rinduku,seperempat jam yang usai Menunjuk aku disaat diri dilingkupi rindu Telah menghitung denyut nadi yang tak terjumlahkan di pintu sapa Mungkin,kau belum tidur Atau sekedar berpura pejamkan mata Secepat apa usia melangkah Kaki bisa tersandung pada tumpukan batu meninggi Saat asam keringat rindu menyusup Hati seakan terbuka kan di lalui Dan akan mengering diatas kerinduanya..