Imam pendamping Surgamu

Jika kelak akulah yang terpilih, Menjadi permaisuri dalam istana hatimu, Kan ku baktikan jiwa dan ragaku, Sebagai istri yang penuh cinta, Karena pahala yang menjadi dasar Landasan utamaKu, Jika kelak suatu hari nanti, Akulah yang ditakdirkan, Menjadi pendamping hidupmu, Aku akan siap menjadi pelabuhan dalam dermaga cintamu, Menjadi sandaran di saat kau penat, Dengan segala urusan yang melelahkan Mu Jika kelak akulah yang tertulis, Dalam Lauhul Mahfudz untukmu, Kan ku jadikan diriku penyejuk pandangan matamu, Agar senantiasa kau merasa nyaman Saat berada di dekatku, Ku tumbuhkan trus rasa cinta tanpa lelah, Walau mungkin suatu saat kau akan jemu, Tuk memberi perhatian dan cinta Untukku, Jika kelak atas izin-Nya, Akulah yang menjadi tulang rusukmu, Ingin ku buat cemburu para bidadari suci nan jelita, Dengan kecantikkan akhlaq, Berbalut iman dalam ketawadhu'an dan Qona', Sebagai jati diri ini insya Allah. . . "Duhai calon imam pendamping surgaku temukan aku Dalam sujud doa Istikharah Mu. . ."

Selamat tinggal Cinta

Aku tak merasa kalah dalam penantian ini, Aku hanya merasa lelah yang teramat sangat, Setelah mengurung hatiku dalam cinta yang tak pernah terjawab, Aku seperti tertusuk duri yang tak pernah kusadari, seberapa dalam meninggalkan luka perih, Menikmati sakitnya sampai tak terasa lagi luka telah mengalirkan darah, Begitu dalamnya cinta menghunjam, hingga tak bisa kubedakan lagi antara tangis, Keduanya telah menjadi satu dalam butiran hampa, Terbata dalam kata, Tertatih dalam jejaknya, Tersia-sia tanpa bahagia, Aku mungkin belum kalah, tapi yang pasti aku mulai kecewa, Membawa kakiku berjalan menjauh dari cintamu, Perlahan tapi pasti, Tertahan tapi tak punya daya untuk kembali, Selamat Tinggal cinta...