Itu bukan aku

Mungkin aku bukan pangeranmu..
Yang pandai memberi cinta dan bahagia..
Mungkin aku bukan pujanggamu..
Yang pandai merangkai kata kata..
Mungkin aku bukan pujaanmu..
Yang pandai merayu..
Aku hanya goresan luka kecil yang membesar..
Tak terobati oleh kasihmu..
Semakin lebam oleh sayangmu..

Rayuan Cinta

Saat ku tatap wajah sang malam..
Dirimu hadir dalam tatapan mataku..
Begitu lekat dalam hembusan bayu..
Serasa lembut nafasmu menyapu rinduku..

Untuk rembulan di sayap bidadari..
Aku selalu menanti di tepi selendangmu..
Tapi aku tak kuat lama menanti dan mengubur rindu di pusaran jiwaku..
Ku biarkan kerinduan itu mengembara..
Melayang dalam dimensi sunyi..
Ku jaga aurora matahati yang datang menyapaku..


Terlihat rona mata yang indah..
Penuh gairah dan kedewasaan..
Ramah kala menyapa..
Indah saat bertutur kata..
Entah harus berkata apa..
Hati ini terpikat oleh pesonanya..


Rembulan takan mampu
menandingi indahnya pancaran dua bola matamu..

C-aramu sayangi aku
I-ndah jalinan kasih kita
N-yata semua harapan
T-akan terpisah waktu
A-ntara kau dan aku


Lincah berkelipan si kunan kunang malam..
Di terpa bingar gelak tawa nan riang..
Jauh dariku tenggelam dalam kelam..
Nan heran..
Nan hening..
Terus ikuti lampu malam..


Aku ingat kamu ketika senang..
Karena aku ingin selalu berbagi kebahagiaan denganmu..
Ingat kamu ketika sedih..
Karena kamu orang yang selalu ngerti perasaanku..
Ingat kamu ketika ketawa ataupun nangis..
Karena kamu selalu membuat tawaku semakin lebar dan membuat air mataku berhenti keluar menetes..


Ayahmu pasti tukang servis..
Soalnya setelah aku amati pada tubuhmu ga ada yang rusak..