Tuan putriku yang bersedih

Pada senja kemarin..
Tak tahu kenapa air mata menetes dari matamu yang memerah pilu..
Ku bertanya pada suasana senja kemarin..
Ada apa dan mengapa Dia menangis sedih di pelukanku..
Bukan senja yang jawab tanyaku..
Air matamu kiranya jawab tanyaku..
Berbisik seakan sadarkan tanyaku..
"aku menetes karena tuan putriku bersedih"
Ku beranjak dari tanyaku yang tak terjawab senja kemarin..
Serasa air mata berbisik lagi..
"lihatlah tuan putriku,yang bingung mencari cari pada siapa cinta tuan putriku harus tercurahkan"
Lalu ku seka air mata itu yang terus menetes dengan jari jariku..
Tapi,air mata itu seakan terus berbisik..
"percuma kau seka aku,tuan putriku masih bersedih,aku kan terus menetes dari mata tuan putriku"